Inilah Lima Perbedaan Antara Corcomm Dengan Marcom
INTIPESAN.COM – Sebelum era berkembangnya dunia komunikasi dan informasi, segala urusan yang berkaitan dengan reputasi sebuah perusahaan, baik secara internal maupun eksternal dipegang oleh suatu divisi yang disebut Public Relation (PR). Namun seiring dengankemajuan dunia teknologi dan komunikasi membuat banyak organisasi semakin sadar akan perannya sebagai controller dalam manajemen. Hal inilah yang kemudian mendasari berkembangnya corporate communication atau sering disebut corcomm.
Menurut Dr.Hifni Alifahmi, Senior consultant Reputasia Strategic Communication yang ditemui Redaksi Intipesan seusai menyampaikan sesinya dalam Seminar 7th Indonesia Corporate Communication yang diselenggarakan oleh Intipesan pada Rabu (17/7) di Hotel Aryaduta, Jakarta menyebutkan bahwa perbedaan antara corporate communication dengan marketing communication dan ini bisa dilihat dalam beberapa hal.
“Pertama, berawal dari siapa figur yang akan dimunculkan. Kalau di marketing communication biasanya bisa marketing communication manager atau direkturnya. Bisa juga brand manager. Tapi kalau di corporate communication, biasanya figur yang muncul itu CEO, corporate communication manager, GM, atau VP corporate communication,” jelasnya.
Kemudian yang kedua bisa dilihat dari sisi pesannya. Dimana pesan yang disampaikan marketing communication itu biasanya terkait dengan produk, atau pesan-pesan komersial tentang produk yang dohasilaknnya. Kalau corporate communication, muatan pesannya adalah terkait dengan perusahaan atau induk perusahaan.
Perbedaan ketiga bisa dilihat channel yang digunakan. Media yang digunakan marketing communication selama ini banyak menggunakan iklan, median masa, sekarang juga iklan sudah digital. Sementara di corporate communication, walaupun iklan, iklan yang corporate. Kemudian banyak menggunakan press release, press conference, event, awards dan sebagainya.
“Perbedaan keempat bisa dilihat dari siapa khalayaknya. Kalau marketing khalayaknya di konsumen. Sementara kalau di corporate communication lebih luas dari konsumen, karena ada stakeholder, para pemangku kepentingan yang lainnya.” tambahnya.
Lantas yang kelima adalah marketing communication itu efeknya lebih difokuskan ke citra produk. Mulai dari awareness sampai ke citra produk, walaupun ujung-ujungnya jualan produk juga. Tetapi kalau corporate communication, citra yang dibangun adalah citra korporasi, perusahaan atau institusi.
“Diantara keduanya memiliki persamaan, yakni kedua-duanya harus dimulai dari visi korporasi dan harus berbasis corporate culture juga untuk mensinergikan antara marketing communication dan corporate communication. Jadi program-program korporasi sebetulnya bisa membawa nama produk. Sebaliknya, program-program komunikasi pemasaran atau produk itu akan mengangkat citra perusahaan atau korporasinya,” tutupnya.